Tidak lama lagi seluruh daerah di Indonesia akan melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 khususnya penerimaan murid baru pada tingkat SD, SMP, SMA/SMK. Ditengah situasi pandemi Corona saat ini semestinya pemerintah daerah kususnya Dinas Pendidikan sudah harus mulai tanggap memikirikan bagaimana tahapan serta prosesi penerimaan peserta didik baru tanpa harus melakukan pendafatran secara langsung ke setiap sekolah tetapi dilakukan secara online sehingga mengurangi interaksi langung dan mencegah potensi menularnya virus berbahaya ini. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online adalah salah satu cara dan solusi terbaik dalam mengurangi pertemuan-pertemuan langsung antara pihak sekolah dan peserta didik dimana sangat efektif diterapkan untuk menekan tingkat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) selain menghindari penyebaran virus covid-19.
Salah satu daerah yang paling tanggap dalam memikirkan persoalan PPDB menggunakan sistem online ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai. Menurut Andi Jefrianto Asapa S. Sos selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai saat kami berdiskusi dikantornya, Sinjai (03 Maret 2020) bahwa kedepan teknologi digital sudah menjadi kewajiban pokok setiap instansi sehingga saatnya kita sudah harus melakukan perubahan kesana secara bertahap. Seperti penanganan pernerimaan peserta didik baru yang akan datang ini jauh lebih efektif jika dilakukan melaului teknologi digital (online), ungkapnya. Dia juga mengungkapkan, “ demikian juga dengan pengolahan beberapa data administrasi didalam kantor semestinya sudah banyak yang jauh lebih efektif jika memanfaatkan teknologi informasi, contoh penanganan surat masuk yang semestinya sudah bisa dilakukan secara online dan didisposisi mobile, pelaporan data jurnal guru dari setiap sekolah yang setiap bulannya bertumpuk dalam bentuk kertas di dinas dimana tidak sedikit menguras biaya penggunaan ATK serta waktu dan biaya yang dibutuhkan setiap bulan mengantar ke dinas “. Kelemahan data-data dalam bentuk kertas tersebut juga tidak terdatabase sehingga sewaktu waktu pasti akan dimusnakan. Berbeda jika dalam bentuk database digital data sewaktu-waktu dapat dilihat dimana dan kapan saja saat dibutuhkan kembali. Selain itu masih banyak lagi kegiatan-kegiatan instansi yang semestinya jauh lebih efektif jika didigitalisasi, tutupnya. Menurut Kalfin Alloto’dang selaku direktur PT. Liny Jaya Informatika yang bergerak dalam bidang IT khususnya pengembangan sistem informasi sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sinjai khususnya Dinas Pendidikan karena pemikiran-pemikiran visioner dalam bidang pemanfaatan teknologi informasi lingkup pemerintahan ini masih tergolong minim di Indonesia. Menurut Kalfin semuanya masih enak pakai manual tapi tanpa sadar bahwa sebenarnya lebih enak lagi jika memanfaatkan teknologi informasi, contohnya kita bisa bekerja dimana saja dan kapan saja by komputer atau handphone, kita tidak perlu bawah berkas banyak-banyak, kita dapat melayani masyarakat tanpa harus bertemu langsung dan masih banyak lagi enaknya.